Usaha butik termasuk dalam usaha perdagangan busana (Fashion merchendizing). Butik berasal dari bahasa Perancis BOUTIQUE yang artinya TOKO -----à artinya toko yang menjual pakaian jadi dan pelengkapnya yang bersifat eksklusif. Yang termasuk dalam pelengkap pakaian yaitu antara lain: sepatu, sandal, macam-macam tas, selendang, ikat pinggang, manset, hairpiece, dasi, dan macam-macam perhiasan. Agar butik berkembang menjadi besar maka perlu dikelola dengan baik. Untuk itu harus dibuat suatu perencanaan.
PENTINGNYA PERENCANAAN DALAM BUTIK:
1. Setiap langkah usaha harus dipersiapkan dalam bentuk perencanaan terlebih dahulu, sehingga mempunyai sebuah pedoman kerja.
2. Perencanaan akan memberikan gambaran secara menyeluruh, minimum untuk jangka waktu tertentu dari bidang usaha yang dikerjakan, yaitu tentang:
a. Apa yang akan diperbuat dengan perusahaan itu.
b. Apa yang ingin dicapai.
c. Bagaimana cara melakukan usaha tersebut supaya tujuannya tercapai.
3. Perencanaan melatih para pengusaha untuk bekerja secara teratur dan berdisiplin. Dengan demikian akan membentuk pribadi wirausaha yang baik.
4. Penggunaan tenaga, alat, dan waktu menjadi lebih efisien dan mencegah pemborosan yang tidak perlu.
5. Tahu pekerjaan yang lebih penting dan harus dilakukan terlebih dahulu (ada skala prioritas). Setiap hari pekerjaan harus diinventaris, kemudian diprioritaskan pekerjaan yang lebih penting yang harus dikerjakan lebih dahulu.
Langkah-langkah dalam menyusun perencanaan apabila akan mendirikan sebuah usaha:
A. Siapa penanggung jawab perusahaan: apakah pemilik sendiri atau bersama-sama dengan orang lain.
B. Bentuk usaha yang dipilih.
C. Perusahaan apa yang akan dipilih.
D. Berapa modal yang diperlukan.
E. Bagaimana bentuk organisasinya.
F. Bagaimana kedudukan usaha itu dalam negara (pemerintah).
A. Siapa penanggung jawab perusahaan: apakah pemilik sendiri atau bersama-sama dengan orang lain. Bentuk hukum yang dipilih sesuai dengan bentuk usaha itu sendiri.
B. Bentuk usaha yang dipilih.
BENTUK USAHA:
1. Bentuk Usaha Perorangan. Yaitu usaha yang didirikan oleh seseorang dengan mempertanggung jawabkan seluruh harta bendanya terhadap semua resiko yang diderita usahanya. Sifat usaha tersebut adalah:
· Didirikan sendiri
· Milik sendiri
· Modal sendiri
· Kalau rugi ditanggung sendiri
Dalam usaha perorangan semua pekerjaan dikelola dan dikerjakan sendiri oleh pemilik usaha tersebut, serta menjadi tanggung jawab sendiri. Usaha ini bisa dilakukan kalau usaha itu masih kecil.
KEUNTUNGAN USAHA PERORANGAN
a. Usaha dapat dipimpin sendiri menurut kehendaknya.
b. Keputusan dapat diambil secepat mungkin tanpa melalui perundingan.
c. Keuntungan dapat dinikmati sendiri kalau usahanya sukses.
KERUGIANNYA
a. Jika kebetulan pemimpinnya berhalangan , maka kepemimpinan dan pengelolaan akan kosong.
b. Kelangsungan hidup usahanya tergantung kemampuan dan umur pemiliknya.
c. Jika kebetulan pengelolanya kurang pandai, maka badan usaha ini cenderung akan mengalami kerugian.
2. Bentuk Usaha Firma
Badan usaha ini didirikan oleh beberapa orang atas usaha bersama. Masing-masing anggotanya mempunyai kewajiban dan hak yang sama. Setiap anggota firma juga sebagai pemimpin firma tersebut. Agar tidak menyulitkan di dalam pelaksanaan, maka tugas sehari-hari dibagi sesuai dengan bakat dan bidang serta kemampuan mereka masing-masing. Dari segi hukum masing-masing anggota bertanggung jawab terhadap hutang-hutang badan usaha secara bersama. Dengan demikian setiap anggota akan menanggung resiko dan utang-utang badan usaha, meskipun resiko serta utang-utang tersebut diakibatkan oleh salah seorang dari anggota.
3. Bentuk Usaha Perseroan Terbatas (PT)
Perseroan terbatas adalah suatu perseroan (perkumpulan) yang beranggotakan para pemegang saham atau andil yang dikeluarkan oleh PT tersebut. Orang-orang yang dianggap sebagai anggota suatu PT adalah orang-orang yang memiliki saham PT tersebut. Setiap anggota pemegang saham mempunyai tanggung jawab terbatas terhadap resiko dan utang yang diderita badan usaha sebesar saham yang mereka setor ke dalam badan usaha tersebut.
4. Bentuk Badan Usaha Perseroan Komanditer (Comanditer Venoscop)
Bentuk badan usaha ini adalah merupakan bentuk tengah antara badan usaha firma dan badan usaha perseroan terbatas. Ditinjau dari hak, tugas dan kewajibannya, keanggotaannya dibedakan menjadi:
1. Anggota Pengurus: bertugas mengurus dan menjalankan perusahaan sehari-hari dan bertanggung jawab sepenuhnya terhadap utang-utang badan usaha dengan harta pribadi mereka. Berhasil atau tidaknya badan usaha tersebut untuk mencapai tujuannya terletak di tangan anggota pengurus.
2. Anggota komanditer: bertugas hanya menyetor modal ke dalam badan usaha, dan selanjutnya mereka tidak berhak ikut dalam pimpinan untuk menentukan jalannya perusahaan. Oleh karena hak dan tugasnya terbatas, maka kewajiban untuk menanggung utang-utang badan usaha terbatas pula hanya sebesar modal yang mereka setor ke dalam badan usaha saja. Mengenai pembagian laba, mereka atur dengan anggota pengurus sesuai dengan ketentuan menurut anggaran dasarnya. Pembagian laba juga tergantung saham yang mereka setor ke badan usaha itu.
C. PERUSAHAAN ATAU JENIS BIDANG APA YANG AKAN DIPILIH
Jenis bidang tiga usaha:
1. Bidang Perdagangan: toko pakaian, toko asesoriess (perhiasan), toko pelengkap pakaian, dsb.
2. Bidang Produksi: garment (konfeksi).
3. Bidang Jasa: Modiste, Tailor, Atelier, konsultan busana, dsb.
D. BERAPA MODAL YANG DIBUTUHKAN:
Modal tidak harus berupa uang, modal bisa berupa perlengkapan atau alat-alat, misalnya: almari, etalase, gedung, boneka-boneka, dsb.
E. BAGAIMANA BENTUK ORGANISASINYA: ini menyangkut di dalam pengelolaan usahatersebut. Yang harus diperhatikan adalah:
1. Di mana tempat usaha itu dilakukan.
2. Sarana apa saja yang dibutuhkan untuk usaha itu.
3. Berapa tenaga kerja yang dibutuhkan.
4. Keahlian apa saja yang harus dipersiapkan.
5. Bagaimana keuangan dan administrasinya atau sistem pembukuannya. Misalnya semua barang yang laku harus dicatat.
6. Bagaimana pengawasan atau control itu dilakukan.
F. BAGAIMANA KEDUDUKAN USAHA ITU DALAM PERATURAN PEMERINTAH (NEGARA)
Maksudnya adalah: apakah mempunyai ijin usaha atau mempunyai SIUP; mempunyai Surat Wajib Pajak (NPWP); Diasuransikan, baik perusahaannya maupun tenaga kerjanya.
PENENTUAN LOKASI UNTUK USAHA BUTIK
A. SARANA FISIK
Agar usaha berkembang dengan baik maka sebelum mendirikan usaha harus survey tempat untuk mendirikan usaha tersebut. Dalam penentuan lokasi sebuah toko (butik), pengelola butik harus berusaha menentukan satu lokasi yang dapat memaksimalkan penjualan dan labanya. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan lokasi yang strategis yang menarik untuk pembeli. Faktor-faktor yang harus diperhatikan dan dipertimbangkan dalam penentuan lokasi untuk butik adalah:
1. AREA GEOGRAFIS TEMPAT TOKO ITU DIDIRIKAN.
Dalam hal ini yang menjadi bahan pertimbangan adalah pertimbangan iklim.Misalnya: di daerah yang beriklim dingin: Kaliurang, Malang, Wonosobo, Sarangan, Tawang mangu, dsb. Bagaimana ngetrendnya (populer) barang fashion, tidak bisa diharapkan terjual dengan baik apabila barang-barang tersebut tidak sesuai dengan kondisi iklim setempat. Misalnya. Misalnya : di daerah Jogja yang udaranya panas, pakaian-pakaian yang cocok adalah pakaian yang dapat membuat badan terasa sejuk dan dingin.
2. ETNIS PENDUDUK
Etnis (dalam Kamus ) adalah: hal-hal yang bertalian dengan kelompok sosial di dalam sistem sosial; atau kebudayaan yang mempunyai arti (kedudukan) tertentu karena keturunan, adat istiadat, agama, bahasa, dll.
Penduduk suatu daerah yang terdiri dari sekelompok etnis tertentu akan menentukan pilihan fashion di daerah tersebut. Baik warna, model, bahan tekstilnya, dsb. Pilihan Preferensi (Style/gaya) berbusana juga bervariasi berdasarkan umur penduduk. Misalnya: warna-warna yang disukai di daerah pertanian atau pegunungan berbeda dengan warna-warna yang disukai oleh masyarakat yang tinggal din kota. Penduduk yang mayoritas muslim dan tinggalnya di lingkungan pondok pesantren pakaian yang disukai berbeda dengan penduduk di daerah lain yang bukan mayoritas muslim. Butik di lingkungan kampus, barang-barang fashion yang dijual juga berbeda-beda. Jadi masing-masing etnis penduduk harus menjadi pertimbangan dalam pemilihan lokasi didirikannya sebuah butik.
3. AKTIVITAS SOSIAL PENDUDUK
Suatu daerah yang terdapat aktivitas sosial akan berbeda-beda dalam pemilihan fashion. Misalnya: daerah dilingkungan pabrik, gedung teater, pertanian, perkantoran. Pilihan busana-busana akan berbeda.
4. Tingkat ekonomi dan kondisi sosial penduduk setempat.
Apakah komunitas (masyarakat) tempat toko (butik) itu didirikan memiliki penduduk dengan mayoritas penghasilan yang tinggi, kelas menengah ke bawah atau yang tidak memiliki uang banyak untuk dibelanjakan barang-barang yang mewah??????
Jadi kondisi ekonomi di suatu daerahmerupakan faktor yang penting dalam pemilihan lokasi toko (butik). Jadi pengelola butik harus bisa menganalisa pendapatan penduduk daerah itu.
5. PENGARUH FASHION DALAM KOMUNITAS
Yang dimaksud fashion dalam komunitas adalah orang yang digunakan sebagai panutan dalam pemilihan fashion. Biasanya anggota komunitas lebih cenderung untuk mengikuti mode dengan panutan para pimpinan atau leader di bidang mode setempat, dari pada mengikuti mode yang dipakai oleh orang-orang terkenal yang tinggalnya jauh dan mempunyai gaya hidup yang berbeda.
Misalnya; mengikuti mode gurunya/dosennya; mengikuti mode ibu kepala desa; atau mengikuti mode seorang pegawai yang mungkin berpengaruh di daerah tersebut. dsb.
KLASIFIKASI GOLONGAN HASIL PAKAIAN JADI:
1. Golongan Tingkat Tinggi (Houte Couture): Yaitu pembuatan pakaian jadi tingkat tinggi atau yang berkualitas tinggi:
a. Bahan esklusif
b. Model hanya satu
c. Penyelesaiannya tingkat tinggi (adi busana)
d. Produknya hanya satu
e. Apabila ada yang meniru modelnya bisa dituntut. Jadi apabila sudah selesai pola dihancurkan.
f. Biasanya dijual di Butik
2. Golongan Tingkat Menengah:
a. Produknya dibuat maksimal 5 potong
b. Modelnya dan bahannya sama
c. Kualitasnya sedang
d. Apabila ada yang meniru modelnya, perancang tidak akan menuntut
e. Biasanya dijual di toko-toko pakaian
3. Golongan Tingkat Rendah:
a. Produknya banyak
b. Bahan dan modelnya sama
c. Kualitasnya rendah.
d. Biasanya dijual di pasar atau di pedagang kaki lima.
B. TENAGA KERJA
Butik yang masih kecil tenaga kerja banyak, barangkali cukup satu atau dua orang. Tetapi kalau sudah besa tentunya membutuhkan tenaga kerja yang banyak dan memerlukan manajemen. Personil-personilnya adalah:
1. MERCHENDIZING: Semua orang yang bertanggung jawab untuk merencanakan pembelian dan penjualan barang-barang dagangan.
2. SALES PROMOTION: Orang-orang yang bertugas pada display, promosi, dan publik relation.
3. FINANCIAL: Orang-orang yang mengurusi masalah-masalah yang berkaitan dengan pembayaran, penerimaan, inventaris, dan masalah-masalah keuangan yang lain dari akuntasinya sampai menata buku (pencatatan).
4. OPERASIONAL: Semua orang yang ada kaitannya dengan pengoperasian toko. Misalnya: Pelayanan kepada pembeli, bagian personalia, bagian keamanan barang-barang dagangan (Security), Perawatan Gedung (clining service).
C. SARANA PEMBANTU
Sarana pembantu yaitu sarana-sarana yang membantu kelancaran sirkulasi dari perdagangan di butik.
Beberapa yang berhubungan dengan sumber daya manusia (SDM) yang langsung terlibat dan mengambil bagian dalam perdagangan butik adalah:
1. Perancang Mode (Desainer)
Yaitu seseorang yang merencanakan model-model busana yang spesifik dan eksklusif.
Misalnya: Desainer Ramli merencanakan busana pesta malam dengan spesifik bordir. Desainer Iwan Tirta merencakan busana pesta dengan spesifik batik.
2. Pembeli (Buyer):
adalah Orang-orang yang memerlukan pakaian. Orang-orang yang mampu membayar dengan harga-harga mahal sangat memberikan andil besar pada perdagangan butik.
3. Forecasting (Bagian pembelian/Kulakan):
Yaitu orang-orang yang bertugas di bidang pembelian barang-barang yang akan diperdagangkan. Termasuk menganalisa, mengecek, mengevaluasi, membandingkan harga-harga di beberapa toko, serta menganalisa kemauan dan kemampuan konsumen. Selain itu juga mempelajari cara-cara publikasinya, Misalnya: merencanakan peragaan busana, pemasangan iklan, mengadakan pameran, dsb. Yang harus mereka lakukan adalah:
· Menentukan sasaran pasarnya.
· Mempelajari trend-trend mode baru.
· Harus sering mengunjungi toko-toko, atau tempat-tempat mangkalnya para konsumen, melihat peragaan busana, melihat majalah-majalah, dsb. Misalnya: apabila sasarannya para selebritis, maka harus sering mendatangi kafe-kafe atau tempat-tempat yang sering didatangi para selebritis untuk melihaqt-lihat gaya berpakaian para selebritis tersebut.
4. Manajer Pembelian dan Penjualan:
Orang-orang ini bertugas mengatur dan mengkoordinasi serta memberikan petunjuk kepada anak buahnya tentang hal-hal yang berhubungan dengan pembelian dan penjualan. Seorang manajer membawahi petugas-petugas yang membidangi penyediaan stok (barang yang akan diperdagangkan), petugas penjualan, kepala bagian pelayanan toko (pramuniaga), dsb. Seorang manajer diharapkan seseorang yang mempunyai sifat kepemimpinan (Leadership) atau mempunyai jiwa pemimpin, berdedikasi tinggi (mempunyai jiwa pengabdian yang tinggi), mempunyai toleransi tinggi terhadap pekerjaan, patut ditiru, dsb.
5. Direktur Display:
Yaitu seorang yang memimpin dalam penataan barang-barang yang dipamerkan untuk dijual. Setiap butik (store) tentu terdapat ruang khusus atau etalase untuk memamerkan barang-barang yang akan dijual di toko tersebut. Seorang direktur display biasanya dibantu oleh penata gaya mode (Koreografer). Seorang penata gaya mode harus pandai menata gaya busana yang akan dijual supaya pembeli tertarik. Misalnya: Penataan busana pada dressform atau manequen.
6. Ahli Penata Gaya:
Yaitu orang yang duduk pada posisi ini biasanya seorang yang ahli menyusun iklan atau advertising pada majalah-majalah agar menarik perhatian para pembaca.
Kunci kesuksesan dari promosi ini terletak di tangan koordinatornya yang membawahi beberapa penata gaya yang masing-masing mempunyai keahlian sendiri-sendiri. Misalnya: di majalah femina ada suatu kolom koleksi sebuah Buti “X”. (Model busana, rias rambut dan wajah) biasanya di pojok bawah ditulis:
- Modelnya siapa?
- Koleksi butik mana?
- Penata Rambut dan rias wajahnya siapa?
- Penata gayanya siapa?
7. Direktur Mode:
Yaitu orang yang merencanakan atau mengatur penampilan toko, bekerja sama dengan manajer pemasaran , manajer pembelian, dan ahli penata gaya dalam usaha memajukan butiknya. Tugasnya adalah merencanakan dan mengatur penataan toko yang sewaktu-waktu bisa berubah sesuai dengan trend yang sedang berjalan pada saat itu.
8. Konsultan Mode
Bagian ini dijaga oleh seseorang yang melayani bagian pembelian untuk memberikan pengarahan, petunjuk, dan nasihat tentang mode yang sesuai dengan bentuk tubuh dan asessories bagi konsumen.
9. Pemasaran
Keberhasilan hasil penjualan terletak pada cara kerja orang-orang yang bertugas di bidang pemasaran. Orang-orang yang bertugas di bidang ini sebaiknya berpenampilan menarik, ramah, dan dapat berbicara lancar untuk meyakinkan calon pembeli. Bagian pemasaran ini sebagai penghubung bagian pembeli dan desainer. Syarat-syaratnya: Mengetahui trend mode, tahu istilah-istilah yang ada pada barang-barang yang dijual di toko itu, tahu nama-nama perhiasan, dsb.
10. Editor
Mempunyai tugas menyusun katalog yang dikeluarkan oleh butik tersebut. Penataannya yang bagus dan artistik supaya menarik. Bekerja sama dengan foto grafer yang ahli dan harus mampu mengatur gaya peragawati serta bisa menentukan tempat pengambilan lokasinya.
Misalnya: Tulisan-tulisan nama pada kelompok barang-barang yang dijual; tulisan Asessories; Sepatu; Tas; Ikat pinggang; dsb. Tulisan-tulisan itu dibuat yang artistis agar menarik bagi calon pembeli.
11. Direktur Artis
Direktur artis ini terlibat dalam pembuatan iklan, dan masalah-masalah pengambilan gambar-gambar dari foto-foto model yang akan memperagakan gaun-gaun atau barang-barang yang akan diperagakan atau yang akan dimasukkan dalam katalog.
12. Foto Grafer
Seorang foto grafer harus mempunyai spesialisasi di bidang mode, sehingga dapat membuat foto atau mengambil gambar bagian-bagian yang penting untuk dipamerkan. Misalnya: Trend yang sedang digemari adalah baju-baju yang ada kerut-kerut di bagian pinggang, lengan, dan leher. Seorang foto grafer harus bisa menampakkan atau menonjolkan ciri-ciri dari trend itu.
13. Peragawati
Peragawati disebut juga foto model atau fashion model. Mereka disewa untuk mempromosikn dengan jalan memperagakan barang-barang yang merupakan koleksi dari butik tersebut. Biasanya mereka bekerja sama dengan pemilik butik (store) yang dapat disewa pada setiap saat, atau memang dipekerjakan secara tetap. Mereka harus bisa membawa image dari produk yang diperagakan. Misalnya: peragawati iklan sampo; tentunya rambutnya harus bagus. Peragawati iklan batik; yaitu orang yang bisa membawakan pakaian batik tersebut kelihatan bagus dan menarik bagi konsumen.
14. Pramuniaga:
Yaitu orang-orang yang bertugas dibagian penjualan. Mereka bertugas memasarkan barang-barang yang dijual. Orang-rang yang bertugas di bidang ini sebaiknya berpenampilan menarik, ramah, dan dapat berbicara lancar untuk meyakinkan calon pembeli. Mereka harus berusaha menjadikan pembeli menjadi pelanggan. Pramuniaga yang bisa mendorong bisnis menjadi maju adalah pramuniaga yang pinter, sopan, dan ramah.
Contoh Pramuniaga yang tidak bisa mendorong bisnis adalah:
1. Pramuniaga yang hanya duduk menunggu pelanggan, acuh takacuh terhadap pelanggan.
2. Pramuniaga yang terlalu menekan dan terlalu akrap, terlalu ramah terhadap pembeli. Pembeli kemana saja selalu diikuti.
3. Pramuniaga yang sibuk mengatur barang-barang dagangan, sehingga tidak ada waktu untuk melayani pembeli. Bagian manajer pemasaran harus bisa mengarahkan para pramuniaga supaya menjadi pramuniaga yang baik. Pramuniaga juga harus bisa menjadi konsultan mode. Harus bisa memilihkan busana yang cocok bagi konsumen.
HAL-HAL YANG HARUS DIKETAHUI OLEH PRAMUNIAGA TENTANG BARANG DAGANGAN:
Sebuah tim penjualan yang efektif dalam sebuah butik adalah sebuah tim penjualan yang memiliki informasi yang betul-betul memadai. Pada waktu barang-barang itu baru baru datang dari produsen, maka tim penjualan ini harus mengadakan pertemuan yang membahas tentang informasi mengenai barang-barang baru dengan para sales. Informasi tersebut adalah tentang:
1. Siapa pembuat barang dagangan.
2. Kapan barang dagangan itu tersedia dan siap untuk dijual.
3. Dari bahan apa (serat) apa barang busana atau asessories itu dibuat.
4. Bagaimana barang itu dibuat
5. Bagaimana cara memakai barang tersebut
6. Bagaimana cara memelihara barang tersebut
7. Apakah keuntungan yang diperoleh konsumen jika membeli barang tersebut
Misalnya: barang tersebut menambah cantik, menambah langsing, menambah anggun, dsb.
8. Keberatan-keberatan apa yang mungkin timbul dari para pembeli, dan bagaimana cara mengatasinya.
9. Apakah barang dagangan itu merupakan bagian dari kecenderungan atau trend mode yang baru. Atau dari segi apa saja barang dagangan tadi masuk menjadi yang trend baru, mungkin dari warnanya, atau dari motifnya, atau stylenya (gayanya). Misalnya: Sama-sama dari bahan katun, kenapa harganya kok mahal??????? Pramuniaga harus bisa memberi penjelasan agar konsumen puas.
http://naeyla-izzah.blogspot.com/2014/12/materi-usaha-butik.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar